Kulit Batang Pulosari Memberikan Efek Anti-Bakteri pada Escherichia coli
Rabu, 22 Januari 2020

Sudah sejak jaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapinya, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obatobat modernnya menyentuh masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat ini, merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman yang secara turun temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya termasuk generasi saat ini.

Diantara tanaman obat, tanaman pulosari mempunyai banyak kegunaan di dalam masyarakat terutama untuk pengobatan secara tradisional. Kulit batang pulosari (Alyxia reinwardtii Bl.) suku Apocynaceae digunakan untuk pengobatan batuk, obat penurun panas, peluruh air seni, obat disentri dan diare. Kandungan kimia dari kulit batang pulosari adalah tanin, minyak atsiri, dan alkaloid (bersifat antibakteri). Pada penelitian terdahulu untuk mengetahui efek antibakteri dari kulit batang pulosari (Alyxia reinwardtii Bl.) telah dilakukan uji daya antibakteri dari infus dan ekstrak etanol 70% terhadap bakteri penyebab disentri dan diare seperti Escherichia coli dan Shigella dysenteriae.

Pengujian antibakteri dilakukan secara in-vitro memakai metoda difusi cakram. Bahan uji yang dicoba adalah infus dengan konsentrasi 20%, 40%, dan 80% dan ekstrak etanol 70% dengan konsentrasi 45%, 55%, dan 65%. Sebagai kontrol positif digunakan antibiotik kloramfenikol dan tetrasiklin sedangkan aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus kulit batang pulosari sampai konsentrasi 80% tidak memperlihatkan efek antibakteri untuk semua bakteri uji, sedangkan ekstraknya menunjukkan efek antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli pada semua konsentrasi yang dicoba.                             

Sumber : http://repository.wima.ac.id/