Kayu Sintok Tumbuhan Obat Langka di Jawa
Senin, 7 Oktober 2019

Kayu Sintok (Cinnamomum sintoc Blume) umumnya tumbuh di hutan-hutan pada ketinggian 700 – 1.700 m diatas permukaan laut. Biasanya ditemukan di antara perdu dan semak hutan-hutan sekunder, pada daerah yang tidak ternaungi atau terbuka. Tanaman ini cenderung individual. Dilaporkan bahwa keberadaan sintok di Pulau Jawa jumlahnya semakin sedikit, bahkan sintok termasuk sebagai tumbuhan obat di Jawa yang berstatus terkikis. Penyebaran jenis ini meliputi Sumatera, Borneo, Jawa, Bali, Sumbawa, Sumba dan Timor.

Cinnamomum sintoc merupakan salah satu jenis tumbuhan obat langka di Jawa Penilaian terhadap kondisi populasi sintok di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) dapat dikategorikan sebagai Critically Endangered berdasarkan kriterian kelangkaan IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources). Hal ini karena proses regenerasi Cinnamomum sintoc di kawasan TNBTS dapat dikatakan relatif rendah, sehingga struktur populasi tidak seimbang antara tingkat semai, pancang dan pohon. Kemudian juga hasil studi populasi sintok yang dilakukan oleh di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, persisnya di Resort Cilimus dan Resort Mandirancan menunjukkan jumlah anakan lebih sedikit daripada tingkat pohon atau berbentuk piramida terbalik. Bahkan dalam kriteria kelangkaan IUCN dapat dikategorikan Critically Endangered karena jumlah populasi yang ditemukan kurang dari 50 individu.

Berdasarkan kondisi populasi serta sejumlah potensi yang dimiliki oleh Cinnamomum sintoc, perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaannya. Keberadaan kebun raya sebagai salah satu tempat konservasi ex-situ, dipandang dapat menjadi bagian dari upaya konservasi yang dapat dilakukan. Keberadaan jenis tumbuhan langka yang menjadi koleksi kebun raya perlu dikelola dengan baik sehingga ke depannya diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk membantu menjaga dan mengembalikan kondisi populasi jenis tersebut di habitat alaminya. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dan pencatatan khusus untuk memantau sejauh mana kegiatan pengelolaan jenis langka yang ada di kebun raya.

Sumber Alfira, A. 2014. Uji Aktifitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Aktif Kulit Batang Sintok (Cinnamomum sintoc Blume). Skripsi. Fakultas: Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Artikel Lainnya
Jumat 27 Maret 2015